Featured Post

Kronologi Penyebab Runtuhnya Majapahit dan Menelusuri Jejak pelarian

Foto Orang Majapahit yang mengungsi & bermukim di T engger  Penyebab Majapahit runtuh. Faktor kemunduran kerajaan majapahit diseba...

Sistem penanggalan Wuku asli dari Nusantara yg semakin di lupakan


Setiap bangsa memiliki system penanggalan nya masing-masing, namun taukah anda. sistem penanggalan di seluruh dunia yaitu mengadopsi penanggalan bangsa kita nusantara yang di sebut kala ider, Wuku  yang digunakan sejak jaman megalitik di nusantara, dan kelak bagsa barat menyebutnya ( calendar / kalender ) di india di sebut kalender Saka, bangsa Arab kalender Hijriah, bangsa china kalender Imlek dan bangsa Eropa kalender Masehi, setelah di adopsi bangsa lain sistem penanggalan wuku ini istilah, cara dan perhitunganya menjadi berbeda yang mungkin terjadi modifikasi dan penyesuaian di tiap bangsa yang mengadopsinya, dimana perhitungan aslinya pada Siklus wuku kala ider Terdiri dari 30 pekan dan masing-masing memiliki nama tersendiri. 
 
Setiap pekan atau pasaran terdiri dari 5 hari atau biasa di sebut pancawara, Perhitungan wuku ini masih lestari dan digunakan di pulau Jawa dan Bali namun hanya sebatas menumpang pada system penanggalan yang ada yaitu penanggalan masehi,tentu saja hal ini tidak menjadi solusi untuk melestarikan kearifan lokal karena penggunaan nya sangat jarang dan hanya pada daerah- daerah tertentu saja. selama masyarakat kita tidak ada yang menggunakan kalender wuku secara utuh. maka kalender ini dalam seiring waktu secara perlahan pada akhir nya kelak akan musnah tinggal cerita di telan jaman. dan saat ini kalender wuku bisa di katakan telah seperti mati suri, hidup enggan mati pun tak mau, 
 



Fungsi Lain Kalender Wuku 

 

1. Perhitungan hari baik


Setiap hari pasaran mempunyai nilai atau angka yang disebut neptu, Seperti: 
Paing mempunyai neptu 9, Pon mempunyai neptu 7, Wage mempunyai neptu 4, Kliwon mempunyai neptu 8, Legi mempunyai neptu 5.
Angka tersebut biasanya dipakai untuk menentukan hari baik yang di jumlahkan dengan hari lahir seseorang dalam melakukan kegiatan, termasuk untuk memilih hari perkawinan menurut adat atau penghayat pada masa lampau. 


2. Identifikasi Kejadian


Penanggalan wuku juga digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap kejadian yang bisa saja terjadi pada kemudian hari. terdapat kepercayaan akan empat sifat dari hari yang buruk yang harus di hindari dalam melakukan aktifitas ertentu, keempatnya adalah Hari taliwangke (hari sengkala), samparwangke (hari sengkala), kunarpawarsa (tahun bencana), dan sangarwarsa (tahun bencana). Sementara itu sifat dari hari baik ada tiga, yaitu ) bulan rahayu (bulan baik), bulan sarju (bulan sedang), dan Anggara Kasih. masing-masing hari memiliki sifatnya tersendiri dan elemen tertentu yang terdapat dalam alam semesta. yaitu pethakan atau legi (cahaya putih dengan unsur udara), abritan atau paing (cahaya merah dengan unsur api), jene'an atau pon (cahaya kuning dengan unsur cahaya), cemengan atau wage (cahaya hitam berunsur tanah), dan yang terakhir adalah gesang atau kliwon (cahaya hijau berunsur air atau hidrogen). maka dari itu Di sini bisa dijadikan alat untuk selalu waspada dan berhati-hati. Sementara itu jika perhitungan yang menunjukkan hal yang positif, dapat menjadi dorongan semangat dan motivasi bagi seseorag dalam kehidupannya,
 

Fungsi Wuku Untuk Ilmu pengetahuan dan kepercayaan


Sistem penanggalan wuku berfungsi juga Untuk Ilmu pengetahuan, dan kepercayaan. Berikut uraian singkat nya :

Upacara
Uapacara terdiri dari dua suku kata yaitu upa dan cara, arti upa yaitu bentuk, hadiah, pendekatan, persembahan atau sajian. pelaksanaan ritual upacara dengan berbagai tujuan di dalamnya, contohnya pengungkapan, rasa syukur, peringatan, penolakan bala dll yang di lakukan waktu dan kala tertentu. nenekmoyang kita juga telah melakukan Upacara untuk kala-ider adalah sebuah Upacara tahunan di puncak Gunung Tangkuban Parahu, merupakan salahsatu rangkaian upacara ngertakeun bumi lamba, yang di gelar bertepatan dengan perjalanan matahari setiap bulan 'kapitu' dalam hitungan Suryakala, kala-ider (kalender) sunda merupakan upacara yang telah dilakukan nenek moyang bangsa kita, secara turun temurun.

Pranata mangsa 

merupakan acara membaca alam semesta. Ajaran kini kerap dipakai oleh masyarakat pedesaan yang berprofesi petani dan nelayan untuk melakukan perhitungan waktu tandur atau menanam padi dan melaut. Petungan adalah hitung-hitungan neptu atau nilai numerik yang biasa untuk mencocok-cocokkan sesuatu seperti menentukan jodoh yang tepat bagi seseorang.

Pawukuon 

Adalah perhitungan waktu baik itu hari pasaran, bulan, maupun tahun. Pawukon sebenarnya tidak berbeda dengan metode hitungan astrologi lainnya di mana hari kelahiran seseorang dibagi berdasarkan tanggal dan tahun kelahiran.

Jamu

Pengobatan, adapun yang dimaksud dalam hal ini adalah pengobatan tradisional yang digunakan untuk menangani suatu penyakit tertentu. di waktu dan musim tertentu dimana dengan membaca kalender wuku kita dapat mengetahui tumbuhan penawar yang sedang muncul, untuk suatu penyakit tertentu

Aji, Jampi dan kidung

Merupakan Metode kebatinan yang di percaya bahwa kekuatan supranatural yang luar biasa dapat di muncul kan melalui pesan-pesan, sugesti, menjalankan pantangan dan anjuran di waktu dan kala tertentu yang dianggap perlu untuk di lakukan demi terciptanya keharmonisan antara manusia, alam, semesta. yang di ikuti dengan kidung yaitu syair-syair. Isinya biasanya berisi wejangan-wejangan moral atau sejenisnya.

Jangka

Penanggalan wuku juga sebagai perhitungan atau biasa di sebut Primbon, mengenal karakter atau sifat seseorang, sesuai tanggal lahir Dalam primbon, Jangka atau Ramalan juga memiliki lingkup yang lebih luas. Ramalan tidak hanya mengurusi masalah individu seperti jodoh namun juga sosial, contohnya adalah Jangka Jayabaya.

Ngalamat

Membaca fenomena alam. jika yang dianggap sebagai keganjilan Fenomena maka kemudian akan diartikan sebagai pertanda atas akan terjadi nya sesuatu. 

 

Nama-nama Penanggalan Wuku dalam satu masa:


01 Sita
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
02 Landep
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
03 Wukir
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
04 Kurantil
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
05 Tolu
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
06 Gumbreg
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
07 Warigalit
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
08 Warigagung
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
09 Julungwangi
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
10 Sungsang
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
11 Galungan
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
12 Kuningan
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
13 Langkir
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
14 Mandasiya
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
15 Julungpujut
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
16 Pahang
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
17 Kuruwelut
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
18 Marakeh
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
19 Tambir
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
20 Medangkungan
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
21 Maktal
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
22 Wuye
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
23 Manahil
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
24 Prangbakat
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
25 Bala
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
26 Wugu
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
27 Wahyang
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
28 Kulawu
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
29 Dukut
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung
30 Watugunung
1 paing – 2 pon – 3 wage – 4 kliwon – 5 legi/legiung



Demikian uraian singkat mengenai sistem kalender wuku dan fungsi nya, Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment