Perang Paregreg ꧋ꦦꦼꦫꦁꦦꦉꦓꦿꦼꦓ꧀꧈ artinya perang setahap demi setahap dalam tempo lambat. Pihak yang kalah dan menang pun silih berganti. perang paregreg di majapihit merupakan perang saudara anatara Bhre Wirabhumi dengan Wikramawardhana
Latar belakang
Kerajaan Majapahit berdiri tahun 1293. adalah berkat kerja sama Raden Wijaya dan Arya Wiraraja. Pada tahun 1295, Raden Wijaya membagi dua wilayah Majapahit untuk menepati janjinya semasa perjuangan. Sebelah timur diserahkan pada Arya Wiraraja dengan ibu kota di Lumajang.
Pada tahun 1316 terjadi pemberontakan Nambi di Lumajang, Jayanagara putra Raden Wijaya berhasil menumpas. Setelah peristiwa tersebut, wilayah timur kembali bersatu dengan wilayah barat.
Sepeninggal Gajah Mada, Rajadewi dan
Tribuanatunggadewi sebenarnya mulai terlihat Tanda perpecahan di Majapahit, ketika itu Wijayarajasa membangun keraton
timur di Pamotan .
naskah Pararaton menguraikan peristiwa itu sebagai munculnya ‘gunung
baru’
di tahun 1376 yang ditafsirkan sebagai munculnya kerajaan baru.
Sengketa jabatan Bhre Lasem ini menciptakan perang dingin antara istana barat dan timur, sampai akhirnya Nagarawardhani dan Kusumawardhani sama-sama meninggal tahun 1400. Wikramawardhana segera mengangkat menantunya sebagai Bhre Lasem yang baru, yaitu istri Bhre Tumapel.
Setelah pengangkatan Bhre Lasem baru, perang dingin antara istana barat dan timur berubah menjadi perselisihan. Menurut Pararaton, Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana bertengkar tahun 1401 dan kemudian tidak saling bertegur sapa. Perselisihan antara kedua raja meletus menjadi Perang Paregreg tahun 1404-1406.
Kapan Perang Paregreg terjadi?
Meski terjadi sengketa di majapahit, namun hubungan keraton barat dan timur tetap terjaga, hal itu di karenakan Wijayarajasa adalah mertua Hayam Wuruk.
namun Sepeninggal kedua tokoh itulah perselisihan pecah menjadi konflik
terbuka.
Dalam
kronik kronik Cina menyebutkan pada
tahun 1377 di Jawa ada dua kerajaan yang sama-sama mengirim duta
ke Cina. mengetahui hal tersebut, Dinasti Ming mengirim expedisi yang di pimpin
Laksamana Ceng Ho, Pada tahun 1406 ketika Pada rombongan Ceng Ho sedang berada di
istana timur. pasukan barat yang dipimpin Bhre Tumapel putra
Wikramawardhana menyerbu pusat kerajaan timur.
Sebanyak 170 pasukan Cina tewas. Bhre Wirabhumi menderita
kekalahan dan melarikan diri menggunakan perahu pada malam hari. Ia
dikejar dan dibunuh oleh Raden Gajah alias Bhra Narapati yang menjabat
sebagai Ratu Angabhaya istana barat. Raden Gajah berhasil membawa kepala Bhre Wirabhumi ke istana barat. Bhre Wirabhumi kemudian dicandikan di Lung bernama Girisa Pura.
ada kemungkinan Peristiwa serangan besar tersebut di picu oleh kedatangan pasukan Cheng Ho ke istana timur. di mana saat itu dinasti ming berencana menguasai asia tenggara termasuk jawa dengan mengirim armada ekspedisi yang di pimpin Cheng Ho,
catatan dinasti ming atau Ming Shilu, 23 Oktober 1407, mencatat bahwa Kaisar Yongle memanggil para duta besar Jawa. dan di tuntut untuk meminta pengampunan, karena Tiongkok Ming akan memobilisasikan tentaranya untuk menghukum jawa. ia juga menuntut 60,000 ons emas dan meminta untuk melihat keadaan di Annam (Vietnam), yang saat itu porak poranda diinvasi oleh tentara Tiongkok. Ini terjadi setelah ekspedisi kedua Tiongkok. dan Tiongkok tetap memantau kegiatan mereka pada perdagangan, pelabuhan dan pelayaran-pelayaran berikutnya.
dengan kejadian tersebut. dapat di simpulkan bahwa, kemelut di majapahit bukan hanya masalah sengketa internal kerajaan. namun campur tangan politik Tiongkoklah yang menghantarkan perselisihan menjadi peperangan di majapahit, dengan perpecahan di majapahit. tiongkok akan dengan mudah menguasai nusantara. pada akhirnya Majapahit kehilangan pamor di asia tenggara.
Daerah-daerah bawahan di luar Jawa tidak lagi berafiliasi pada majapahit dan menjadi kesultanan. Misalnya, tahun 1405 daerah Kalimantan Barat, Lalu disusul lepasnya Palembang, Melayu, dan Malaka yang tumbuh sebagai bandar-bandar perdagangan ramai. Kemudian lepas pula daerah Brunei yang terletak di Pulau Kalimantan sebelah utara. ekspedisi Cheng Ho bukan hanya menjalankan misi diplomatik kenegaraan, namun juga tujuan politik kekuasaan, dengan menyebarkan Islam dan mendorong pembentukan kesultanan - kesultanan di asia tenggara dalam jaringan Nanyang / Nam-yong.
Setelah Perang Paregreg, kerajaan timur kembali bersatu dengan kerajaan barat. Wikramawardhana memboyong Bhre Daha putri Bhre Wirabhumi sebagai selir. Dari perkawinan itu lahir Suhita yang naik takhta tahun 1427 menggantikan Wikramawardhana. Pada pemerintahan Suhita inilah, dilakukan balas dendam dengan cara menghukum mati Raden Gajah tahun 1433.
Lanjut baca : Kronologi Runtuhnya majapahit dan menelusuri pelarian sisa sisa majapahit
Bagus Artikelnya.. terima kasih atas informasinya..
ReplyDeletePerang Paregreg merupakan akibat perpecahan di Majapahit
ReplyDeletemenarik
ReplyDelete